MAKSUD PENCERAIAN
Pada dasarnya
melakukan perkawinan adalah bertujuan
untuk selama-lamanya, tetapi adakalanya ada sebab-sebab tertentu yang
menyebabkan perkawinan tidak dapat diteruskan jadi harus diputuskan di tengah
jalan atau terpaksa putus dengan sendirinya, atau dengan kata lain terjadi
perceraian antara suami isteri.
Menurut aturan
Islam, perceraian diibaratkan seperti pembedahan yang menyakitkan, manusia yang
sehat akalnya harus menahan sakit akibat lukanya, dia bahkan sanggup diamputasi
untuk menyelamatkan bagian tubuh lainnya sehingga tidak terkena luka atau
infeksi yang lebih parah.Jika perselisihan antara suami dan istri tidak juga
reda dan rujuk (berdamai kembali) tidak dapat ditempuh, maka perceraian adalah
jalan "yang menyakitkan" yang harus dijalani.Itulah alasan mengapa
jika tidak dapat rujuk lagi, maka perceraian yang diambil.
Perceraian dalam
istilah ahli fiqh disebut "talak" atau "furqoh" adapun arti
dari talak ialah membuka ikatan membatalkan perjanjian.Adapun yang
dimaksud dengan putusnya perkawinan adalah berakhirnya perkawinan yang telah
dibina oleh pasangan suami istri, yang disebabkan oleh beberapa hal seperti
kematian, perceraian dan atas putusan pengadilan.
ALASAN-ALASAN PENCERAIAN
Hal-hal yang menyebabkan terjadinya
karena alasan-alasan sebagai berikut :
a) salah satu
pihak berbuat zina atau menjadi pemabuk, pemadat, penjudi dan lain sebagainya
yang sulit disembuhkan.
b) Salah satu
pihak meninggalkan pihak lain selama 2 tahun berturut-berturut tanpa izin pihak
lain dan tanpa alasan yang sah atau karena hal lain di luar kemampuannya.
c) Salah satu
pihak mendapatkan hukuman penjara 5 (lima) tahun atau hukuman yang lebih berat
setelah perkawinan berlangsung.
d) Salah satu
pihak melakukan kekejaman atau penganiayaan berat yang membahayakan pihak lain.
e) Salah satu
pihak mendapat cacat badan atau penyakit dengan akibat tidak dapat menjalankan
kewajibannya sebagai suami isteri.
f) Antara suami
istri terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan
akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga.
PUNCA-PUNCA BERLAKUNYA PENCERAIAN :
* Punca 1: Kelemahan dalam berkomunikasi
sesama pasangan
* Punca 2: Kurang Mendengar, Terlampau
Banyak Bercakap
* Punca 3: Tidak Bijak Mengurus Kewangan Keluarga
Dan Diri Sendiri
* Punca 4: Penderaan Menjadi Suatu
Kebiasaan
* Punca 5: Mudah Mendekati Larangan Agama
* Punca 6: Tidak Ambil Berat Solat 5 Waktu
* Punca 7: Tidak Setia Pada Pasangan Yang
Satu
* Punca 8: Masalah Kesihatan Seksual
* Punca 9: Tiada Keserasian Dalam
Perkahwinan
* Punca 10: Gagal Bertindak Cepat
Selesaikan Konflik
* Punca 11: Terlalu Mudah Mengalah Dengan
Dugaan
* Punca 12: Tidak Mahu Bertolak-Ansur
* Punca 13: Tidak Sanggup Beri 100%
Komitmen
*
Punca 14: Tiada Tabungan Kecemasan Keluarga
* Punca 15: Terus Menunding Jari &
Menyalahkan Pasangan
* Punca 16: Budaya Orang Dulu-dulu
Dilupakan
* Punca 17: Isteri Terlampau Rasakan Boleh
Hidup Berdikari
* Punca 18: Ketagihan Bahan Lucah Yang
Terlampau
* Punca 19: Kehidupan Yang Dipenuhi Dengan
Tekanan
* Punca 20: Berkahwin Di Usia Sangat Muda
KESAN PERCERAIAN
Kesan Emosi
Setiap pasangan
yang menghadapi pergolakan rumahtangga pasti akan merasakan tekanan-tekanan
perasaan berikut :
* Jiwa terganggu
* Marah
* Sedih
* Tidak bermaya
* Rasa bersalah
* Terpencil
* Rendah diri
* Runsing
* Putus asa/kecewa
* Kesunyian
Beban perasaan
ini pasti akan menimpa pasangan yang menghadapi perceraian - baik sebelum,
semasa atau sesudah berpisah. Tekanan perasaan ini bukan hanya menganggu emosi
dan jiwa individu tersebut, tetapi ia juga akan mewujudkan implikasi dan kesan
yang negatif terhadap keluarga dan mereka yang terdekat.
Dua Tanggungan
Bagi pasangan
yang telah berpisah, mereka juga akan dibebani dengan tanggungjawab dan peranan
yang bertambah;
* sebagai ibu/bapa tunggal
* terpaksa mencari nafkah
Kesan Terhadap Anak
Dalam
perceraian, anak-anak menjadi mangsa terutama jiwa dan perasaan mereka.Mereka
kurang mendapat kasih sayang, perhatian dan bimbingan dari ibu bapa mereka. Di
antara kesan-kesan perceraian terhadap anak-anak ialah:-
Sebahagian
daripada perkara-perkara yang akan dihadapi oleh anak-anak ini adalah:
* Kehilangan kasih sayang dari ibu dan bapa
* Kadangkala terpaksa berpisah dari
adik-beradiknya
* Rasa bersalah, malu, tidak selamat,
hilang rasa keyakinan diri
* Mengalami tekanan jiwa dan perasaan
* Perasaan terganggu dan bingung
* Hilang tumpuan pada pelajaran
* Akan menunjukkan tabiat dan sikap yang
negatif
Pasangan yang bercerai harus prihatin terhadap
perkara-perkara berikut :
1. Perceraian tidak memutuskan ikatan anak
dan ibu bapa, hanya hubungan perkahwinan suami-isteri saja yang terputus.
Anak-anak tidak harus dilibatkan di dalam konflik antara ibu dan bapa.
2. Anak-anak perlu bantuan dan sokongan ibu
bapa agar dapat mengendalikan segala perubahan yang mereka alami setelah ibu
bapa bercerai.
3. Anak -anak juga mempunyai perasaan yang
sensitif. Bila kehilangan sesuatu, pastinya perasaan bimbang, geram dan marah
timbul.Mereka memerlukan banyak perhatian, sokongan dan bantuan.
4. Anak-anak memerlukan kasih sayang dari
kedua orang tuanya, perasaan negatif yang wujud di antara pasangan tidak harus
ditanamkan dalam jiwa anak-anak.
CARA MENGHADAPI PENCERAIAN
1. Berikan waktu untuk diri
sendiri
Bagaimanapun perceraian memengaruhi psikis Anda. Reaksi Anda terhadap sesuatu akan berubah, kebutuhan dan minat Anda juga akan mengalami pergeseran. Untuk itu, Anda membutuhkan waktu untuk diri sendiri menata diri. Bangun aturan dan batasan yang jelas dengan mantan pasangan, terutama untuk menciptakan pola pengasuhan pada anak-anak. Biarkan persahabatan berjalan alami paskaperceraian.
2. Cermat memilih mediator dan pengacara
Perceraian memakan biaya untuk membayar jasa pengacara. Namun, Anda bisa menghemat biaya dengan hanya membayar jasa mediator jika komunikasi dengan mantan pasangan berjalan baik.Artinya perceraian memang menjadi keputusan bersama yang diterima baik oleh keduanya.Namun pada kondisi hubungan yang buruk, bahkan terjadi konflik, pengacara menjadi mediator yang paling tepat, meski Anda harus mengeluarkan uang lebih untuk ini.
3. Tuliskan perencanaan pengasuhan anak dan bicarakan secara langsung
Fokuslah pada apa yang terbaik bagi anak saat merancang dan menuliskan pola pengasuhan paskaperceraian. Bayangkan perasaan anak Anda saat membaca rencana pengasuhan yang dituliskan dengan jelas tersebut.Jika anak sudah cukup besar, bicarakan bersama mereka. Katakan bahwa Anda dan mantan pasangan akan bekerja sebagai tim dalam mengasuh mereka. Kepentingan anak perlu menjadi fokus utama di atas segala kepentingan Anda dan mantan pasangan.
4. Percaya boleh saja, tapi selalu lakukan verifikasi
Kesepakatan yang sudah diterima kedua belah pihak perlu dituliskan. Kesepakatan mengenai pengasuhan anak, misalnya.Pastikan semua persetujuan yang dibuat tertulis dengan jelas.Di sinilah pentingnya mengapa perceraian perlu didampingi pengacara yang berperan sebagai mediator.Isu seperti uang dan pengasuhan anak memerlukan kesepakatan tertulis.
5. Bersiap menghadapi perubahan
Kegagalan menjalani kesepakatan paskaperceraian kadang tak bisa dihindarkan. Friksi masih saja akan tetap ada di antara Anda dan mantan suami, terutama menyangkut pengasuhan anak. Bersiaplah dengan kondisi yang akan berubah nantinya. Setidaknya buatlah rencana untuk meminimalisasi kegagalan, yakni dengan menuliskan dengan detail mengenai kesepakatan yang Anda buat bersama mantan pasangan.Pastikan semua pihak memahaminya dengan jelas.
6. Bersikaplah kooperatif
Ketika salah satu pihak melanggar kesepakatan, cobalah untuk memahami kondisinya. Cari tahu dan temukan solusi bersama mengapa kesepakatan ini dilanggar.Terutama yang berkaitan dengan pengasuhan anak.Pastikan, kepentingan anak di atas segalanya.
7. Hindari pola hubungan yang lama
Bagian dari pemulihan paskaperceraian adalah Anda tak lagi bertanggungjawab atas mantan pasangan, keluarganya, atau apapun yang terkait dengannya secara pribadi. Begitu pun dengan dia terhadap Anda.Anda harus melepaskan diri darinya, termasuk tidak menggunakan pola hubungan lama, artinya jangan meminta dukungan dari mantan pasangan untuk masalah peribadi Anda.
8. Biarkan hubungan bertransformasi
Anda akan merasakan kesepian dan kehilangan, bahkan terpuruk usai perceraian. Namun ini hanya berlangsung sementara, dan pada waktunya hubungan Anda akan lebih sehat lagi. Setidaknya Anda dan mantan pasangan bisa menjadi teman baik terutama dalam hal merawat anak.Biarkan hubungan mengalir alami dan bertransformasi menjadi lebih sehat paska perceraian.
9. Luangkan waktu bersama sebagai keluarga
Saat hubungan atau perasaan Anda sudah sehat paskaperceraian, luangkan waktu berkumpul sebagai keluarga. Pergi makan malam bersama anak dan mantan pasangan sah saja dilakukan.Tujuannya menunjukkan kepada anak anda bahawa orang tuanya masih peduli.Sebagai keluarga, Anda tetap bisa berkumpul bersama.
10. Jangan hadirkan orang baru
Saat berkumpul bersama anak dan mantan pasangan, pastikan tidak ada orang lain atau sosok baru dalam hubungan Anda maupun suami. Meski anak sudah remaja, mereka akan bingung dengan kehadiran orang baru ini. Pastikan fokus pada keutuhan keluarga tanpa ada orang asing di dalamnya.
Bagaimanapun perceraian memengaruhi psikis Anda. Reaksi Anda terhadap sesuatu akan berubah, kebutuhan dan minat Anda juga akan mengalami pergeseran. Untuk itu, Anda membutuhkan waktu untuk diri sendiri menata diri. Bangun aturan dan batasan yang jelas dengan mantan pasangan, terutama untuk menciptakan pola pengasuhan pada anak-anak. Biarkan persahabatan berjalan alami paskaperceraian.
2. Cermat memilih mediator dan pengacara
Perceraian memakan biaya untuk membayar jasa pengacara. Namun, Anda bisa menghemat biaya dengan hanya membayar jasa mediator jika komunikasi dengan mantan pasangan berjalan baik.Artinya perceraian memang menjadi keputusan bersama yang diterima baik oleh keduanya.Namun pada kondisi hubungan yang buruk, bahkan terjadi konflik, pengacara menjadi mediator yang paling tepat, meski Anda harus mengeluarkan uang lebih untuk ini.
3. Tuliskan perencanaan pengasuhan anak dan bicarakan secara langsung
Fokuslah pada apa yang terbaik bagi anak saat merancang dan menuliskan pola pengasuhan paskaperceraian. Bayangkan perasaan anak Anda saat membaca rencana pengasuhan yang dituliskan dengan jelas tersebut.Jika anak sudah cukup besar, bicarakan bersama mereka. Katakan bahwa Anda dan mantan pasangan akan bekerja sebagai tim dalam mengasuh mereka. Kepentingan anak perlu menjadi fokus utama di atas segala kepentingan Anda dan mantan pasangan.
4. Percaya boleh saja, tapi selalu lakukan verifikasi
Kesepakatan yang sudah diterima kedua belah pihak perlu dituliskan. Kesepakatan mengenai pengasuhan anak, misalnya.Pastikan semua persetujuan yang dibuat tertulis dengan jelas.Di sinilah pentingnya mengapa perceraian perlu didampingi pengacara yang berperan sebagai mediator.Isu seperti uang dan pengasuhan anak memerlukan kesepakatan tertulis.
5. Bersiap menghadapi perubahan
Kegagalan menjalani kesepakatan paskaperceraian kadang tak bisa dihindarkan. Friksi masih saja akan tetap ada di antara Anda dan mantan suami, terutama menyangkut pengasuhan anak. Bersiaplah dengan kondisi yang akan berubah nantinya. Setidaknya buatlah rencana untuk meminimalisasi kegagalan, yakni dengan menuliskan dengan detail mengenai kesepakatan yang Anda buat bersama mantan pasangan.Pastikan semua pihak memahaminya dengan jelas.
6. Bersikaplah kooperatif
Ketika salah satu pihak melanggar kesepakatan, cobalah untuk memahami kondisinya. Cari tahu dan temukan solusi bersama mengapa kesepakatan ini dilanggar.Terutama yang berkaitan dengan pengasuhan anak.Pastikan, kepentingan anak di atas segalanya.
7. Hindari pola hubungan yang lama
Bagian dari pemulihan paskaperceraian adalah Anda tak lagi bertanggungjawab atas mantan pasangan, keluarganya, atau apapun yang terkait dengannya secara pribadi. Begitu pun dengan dia terhadap Anda.Anda harus melepaskan diri darinya, termasuk tidak menggunakan pola hubungan lama, artinya jangan meminta dukungan dari mantan pasangan untuk masalah peribadi Anda.
8. Biarkan hubungan bertransformasi
Anda akan merasakan kesepian dan kehilangan, bahkan terpuruk usai perceraian. Namun ini hanya berlangsung sementara, dan pada waktunya hubungan Anda akan lebih sehat lagi. Setidaknya Anda dan mantan pasangan bisa menjadi teman baik terutama dalam hal merawat anak.Biarkan hubungan mengalir alami dan bertransformasi menjadi lebih sehat paska perceraian.
9. Luangkan waktu bersama sebagai keluarga
Saat hubungan atau perasaan Anda sudah sehat paskaperceraian, luangkan waktu berkumpul sebagai keluarga. Pergi makan malam bersama anak dan mantan pasangan sah saja dilakukan.Tujuannya menunjukkan kepada anak anda bahawa orang tuanya masih peduli.Sebagai keluarga, Anda tetap bisa berkumpul bersama.
10. Jangan hadirkan orang baru
Saat berkumpul bersama anak dan mantan pasangan, pastikan tidak ada orang lain atau sosok baru dalam hubungan Anda maupun suami. Meski anak sudah remaja, mereka akan bingung dengan kehadiran orang baru ini. Pastikan fokus pada keutuhan keluarga tanpa ada orang asing di dalamnya.
The Best Sites to Get Sports Betting Sites for Real Money in USA
ReplyDeleteIf you're an online sports betting and poker player who needs a 여수 출장샵 little betting to put a 제주도 출장샵 ton of 안동 출장마사지 money into 구리 출장안마 sports betting and betting, then why not start by 안산 출장마사지